Cerpen Keren: Tangisan Yang Mengisi Malam Yang Sunyi
Tangisan yang Mengisi Malam yang Sunyi
Di antara kabut lilac yang menyelimuti Danau Bintang, lentera-lentera kertas berhamburan seperti kunang-kunang yang tersesat. Cahayanya memantul di permukaan air, menari-nari bersama bayangan yang berbisik—rahasia yang tersembunyi di balik tirai dunia manusia dan dunia roh.
Lin Wei, seorang gadis yang jiwanya terpecah antara dua dunia, mendapati dirinya terbangun di alam antara, tempat mimpi dan kenyataan saling bertukar tempat. Ia tidak ingat bagaimana ia sampai di sana, hanya serpihan ingatan tentang kematian yang menyakitkan di dunia lamanya.
Di dunia manusia, Lin Wei hanyalah seorang gadis biasa, terperangkap dalam rutinitas yang membosankan. Namun, di dunia roh, ia adalah Yue'er, sang putri yang diramalkan akan membawa keseimbangan atau kehancuran.
Bulan Purnama yang Agung, saksi bisu segalanya, mengingat namanya. Setiap malam, ia mendengar tangisan Yue'er, sebuah lagu duka yang mengguncang fondasi alam roh. Tangisan itu adalah kunci, sebuah fragmen melodi yang dapat membuka gerbang menuju kebenaran.
Seorang pemuda bernama Zhao Yun, seorang penjaga gerbang antara dunia, muncul dalam hidup Yue'er. Ia memiliki mata setajam elang dan hati yang menyimpan luka mendalam. Zhao Yun mengaku mencintai Yue'er, bersumpah untuk melindunginya dari bahaya yang mengintai.
Namun, Yue'er merasakan ada yang tidak beres. Bayangan Zhao Yun terlalu panjang, terlalu gelap. Bisikan di sekitarnya mengandung nada manipulasi, seolah ada benang tak kasat mata yang menarik-narik takdirnya.
Ia mulai menyelidiki masa lalunya, menjelajahi labirin ingatan yang hilang. Di setiap sudut, ia menemukan petunjuk yang membingungkan: sebuah kalung giok yang familiar, sebuah lukisan kuno yang menampilkan dirinya sebagai reinkarnasi dewi purba, dan sebuah ramalan yang mengisyaratkan bahwa kematiannya di dunia lama bukanlah akhir, melainkan awal dari takdir yang lebih besar.
Akhirnya, kebenaran terungkap: Zhao Yun bukanlah seorang pelindung, melainkan seorang pion dalam permainan kekuatan yang lebih besar. Ia adalah anak buah dari Raja Kegelapan, yang ingin menggunakan kekuatan Yue'er untuk menaklukkan kedua dunia.
Namun, ada satu sosok lain yang mencintai Yue'er dengan tulus: Bai Qian, seorang roh rubah yang memiliki kekuatan magis yang luar biasa. Bai Qian telah mengawasi Yue'er sejak ia lahir, diam-diam melindunginya dari bahaya. Ia rela mengorbankan segalanya untuk memastikan keselamatan Yue'er, bahkan jika itu berarti melanggar aturan alam.
Di puncak gunung bersalju, di bawah tatapan Bulan Purnama yang Agung, Yue'er menghadapi Zhao Yun. Pertempuran sengit terjadi, mengguncang fondasi dunia. Yue'er, dibantu oleh Bai Qian, berhasil mengalahkan Zhao Yun dan menggagalkan rencana Raja Kegelapan.
Namun, kemenangan itu datang dengan harga yang mahal. Bai Qian terluka parah, dan jiwanya mulai memudar. Yue'er menangis, air matanya jatuh seperti hujan es di atas salju.
Di saat-saat terakhirnya, Bai Qian berbisik kepada Yue'er: "Cintaku padamu abadi, melewati batas waktu dan ruang… aku akan selalu bersamamu, dalam setiap hembusan angin, dalam setiap tetes embun."
Siapa yang mencintai, dan siapa yang memanipulasi takdir? Jawabannya terletak dalam hati Yue'er, dalam air matanya, dan dalam mantra abadi yang bergema di seluruh alam semesta.
*Bintang-bintang akan terus bersinar, sampai jiwa yang hilang menemukan jalannya pulang…*
You Might Also Like: 43 Humerus Landmarks Differences In